Kategori
eSKartikel

Mau Public speaking Kamu Lebih Baik Lagi? Kuasai Hal Ini!

Saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba mengasah soft skill . Karena mereka merasa bahwa hard skill  saja tidak cukup. Dan menilai bahwa seseorang yang memiliki soft skill  yang mumpuni akan mendapat nilai lebih di mata orang-orang. Memiliki satu atau lebih soft skill  bukanlah tentang memiliki bakat atau tidak, melainkan tentang memiliki niat atau tidak. Karena setiap soft skill  bisa dilatih tidak terkecuali bagi siapapun itu.

Salah satu soft skill  yang banyak diminati orang dan berguna di berbagai kondisi ialah Public speaking. Public speaking ialah kemampuan seseorang berbicara di depan umum. Kemampuan tersebut tentu saja sangat membantu banyak orang dan hampir semua orang dirasa membutuhkan kemampuan tersebut. Mahasiswa atau pelajar yang hendak melakukan presentasi, calon karyawan yang hendak melakukan wawancara kerja, ketua dari setiap tingkatan masyarakat yang hendak memberikan pidato, dan tentu saja seorang MC yang akan memimpin suatu acara. Mereka akan terlihat percaya diri jika memiliki kemampuan public speaking.

Kita pastinya ingin selalu terlihat lebih unggul dari pada orang lain. Terlihat lebih menarik, lebih menguasai keadaan, yang akhirnya akan membuat kita dipuji oleh dosen atau atasan ataupun teman-teman kita. Skill  public speaking yang baik tentu akan membuat kita mendapat semua itu. Mempelajarinya akan menjadi hal yang menarik karena jika kita memahami tekniknya, maka kita akan menguasainya dengan mudah. Seorang penyiar ternama, Gita Andriani (penyiar Hits Unikom Radio) memberikan teknik public speaking yang dia beri nama S.I.P.A.C.A.R.

S.I.P.A.C.A.R. ini bukan hanya sekedar kata saja, melainkan ada kepanjangannya, yaitu Smile, Inhale-exhale, Power, Artikulasi, Confidence, Attitude, Repeat. Untuk lebih jelasnya, ini adalah penjelasan mengenai S.I.P.A.C.A.R.

1. Smile

Smile atau senyum adalah hal yg harus dilakukan. Tujuannya adalah untuk memberikan nyawa terhadap setiap kata yang kita ucapkan. Membuat apa yang kita katakan terasa lebih hidup. Dengan begitu, kemungkinan untuk menarik perhatian audiens kita itu lebih besar. Tentunya ketika kita sedang berbicara khususnya berbicara di depan umum itu pasti kita ingin di perhatikan, maka smiling ini akan membantu kita untuk bisa membuat orang lain memperhatikan kita.

Smile juga bukan hanya berarti kita harus tersenyum di setiap keadaan. Melainkan kita juga harus bisa memainkan ekspresi yang lainnya. Diantaranya sedih, kaget, heboh dan lain sebagainya. Agar membuat apa yang kita sampaikan terasa lebih hidup hadapan audiens.

2. Inhale-Exhale

Tujuannya ialah untuk menenangkan. Sebelum kita memulai berbicara di depan umum, alangkah lebih baiknya kita mengendalikan diri kita sendiri. Agar kita bisa menyampaikan setiap pesan dan perkataan dengan baik. Rasa gugup ketika hendak berbicara di depan umum memanglah hal yang wajar, oleh karenanya teknil inhale-exhale ini diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Mengatur pernapasan juga penting agar napas kita tidak keluar masuk secara tidak stabil. Hal tersebut bisa berunjung menimbulkan rasa cemas dan khawatir yang berlebih. Maka alangkah lebih baiknya kita mengatur pernapasan kita untuk bisa membuat semua terasa lebih teratur.

3. Power

Power berarti memberikan kekuatan pada suara meski tanpa harus berteriak. Artinya suara yang kita keluarkan tidak terdengar lemas. Tujuannya ialah untuk memberi energi ke pendengar. Pendengar pada akhirnya akan terbawa akan apa yang dibicarakan oleh kita.

4. Artikulasi

Artikulasi ialah bagaimana kita bisa merangkai suatu kalimat dengan jelas. Selain merangkainya, kita pun harus bisa menyampaikannya dengan jelas pula. Pesan akan tersampaikan dengan baik bila apa yang kita ingin sampaikan dan apa yang pendengar terima itu sama isi pesannya. Untuk bisa menyampaikan informasi dengan jelas, maka perlu adanya pelafalan setiap kata per kata dengan jelas pula.

5. Confidence

Confidence berarti harus percaya diri. Mendapatkan rasa percaya diri memanglah tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin juga. Karena kepercayaan diri bisa kita dapatkan. Selain melalui jam terbang, kita juga bisa latih secara mandiri. Latihan secara mandiri biaa dilakukan dengan cara berlatih didepan cermin atau di handphone. Tujuannya agar kita bisa melihat gestur tubuh kita saat menyampaikan informasi. Sehingga kita bisa melihat apa yang kurang dan akhirnya memperbaikinya. Sebelum akhirnya dilihat oleh orang lain.

6. Attitude

Attitude bisa diartikan sebagai bagaimana kita bersikap didepan mic, kita bersikap kepada tim, bersikap kepada narsum dan lain sebagainya. Kita harus senantiasa beradaptasi dengan segala keadaan, tak terkecuali dengan keadaan yang tidak kita sukai. Namun, hal tersebut tidak bisa kita lakukan jika tidak memiliki attitude yang baik, attitude yang sesuai pada tempatnya. Kita harus bisa menjaga perasaan diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai apa yang kita lakukan dan kita katakan menyakiti perasaan orang lain.

7. Repeat

repeat berarti mengulang dari awal. Maksudnya adalah jika kita sudah mencapai poin terakhir yaitu attitude, maka tidak hanya berhenti sampai disitu saja, justru kita harus mengulangnya kembali. Karena jika kita ingin bisa, maka kita harus terbiasa. Mengulang bukan hanya akan memberikan pengalaman yang sama seperti sebelumnya, melainkan akan memberikan kita pengalaman baru. Bisa saja kita menemukan kesalahan kita disetiap pengulangannya. Yang akhirnya akan kita evaluasi secara mandiri, lalu kita perbaiki, sebelum akhirnya kita tampil di depan orang lain.

Itu merupakan beberapa teknik yang bisa dipelajari untuk menguasai skill  public speaking. Kesimpulannya, setiap orang dengan setiap pekerjaan mereka, pasti membutuhkan yang namanya kemampuan public speaking. Dan hal tersebut bukanlah hal yang sulit atau mustahil untuk dipelajari dan dikuasai. Kita hanya perlu mempelajari dan memahami setiap tekniknya, hingga pada akhirnya kita terbiasa dengan sendirinya. Menguasai skill  ini akan membuat kita bernilai lebih di mata orang lain. Tentunya akan membuat orang lain merasa kagum kepada kita. Meluangkan waktu untuk bisa mempelajari skill  ini bukanlah hal yang percuma, karena pasti akan berguna suatu saat nanti.

Penulis: Syah Alam